cover
Contact Name
Eka Mardiana Afrilia
Contact Email
eka_afrilia@rocketmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
imjumt@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
ISSN : -     EISSN : 25803093     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini hanya menerima artikel hasil penelitian yang meliputi : ilmu kebidanan, obstertri, ginekologi, kesehatan reproduksi, ilmu kesehatan anak, kesehatan masyarakat, pendidikan kebidanan dan promosi kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)" : 11 Documents clear
ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN BIDAN BPM TERHADAP PENGEMBANGAN LAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER TERINTEGRASI DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Wahidin Wahidin; Titin Martini; Atnesia Ajeng
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.4356

Abstract

Paradigma pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan tengah mengalami pergeseran, perkembangan yang jelas terlihat adalah terjadinya kombinasi pelayanan kebidanan yang sipatnya konvensional dan komplementer, Praktek kebidanan komplementer telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan yang ada saat sekarang ini. Kondisi ini menjadi fenomena tersendiri untuk dilakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut. Tujuan, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan tingkat pengetahuan masyarakat dan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dalam pelaksanaan dan pengembangan layanan kebidanan komplementer terintegrasi di Kabupaten Tangerang. Metode,Penelitian menggunakan metode survey, melalui tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan reduksi data serta analisis hasil. Subyek penelitian masyarakat dan bidan yang melakukan praktik. Sampel diambil melalui teknik purposive sampling. Data kuanti dalam tabel distribusi frekuensi dan data kuali disajikan model interactive. Hasil, Layanan Kebidanan komplementer telah dilakukan oleh 46,7% bidan dengan 42,9% rentang usia antara 26-41 tahun, 31,4% berpendidikan D3 Kebidanan dan 34,3% telah menjalankan praktek layanan komplementer kurang dari 10 tahun. Tingkat pengetahuan bidan rata-rata sebesar 1,72 dan tingkat pengetahuan masyarakat rata-rata 1,47, hasil uji corellasi 0,524 dengan sign 0,000 menunjukan hubungan positip dan signifikan, nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dalam kaitan ini secara nyata ada perbedaan antara tingkat pengetahunan bidan dan masyarakat terhadap pengembangan layanan kebidanan komplementer, layanan kebidanan komplementer dominan di Kabupaten Tangerang adalah pijat, yoga dan hypnotheraphy.
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN WUS TENTANG MANFAAT PAPSMEAR DI PUSKESMAS KECAMATAN TAMAN SARI Murni Lestari; Suci Nurfajriah
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3868

Abstract

Kanker serviks merupakan ancaman bagi seluruh wanita. Cara mengatasi kanker salah satunya dengan diagnosa dini, tetapi masih banyak WUS yang tidak mau melakukannya karena alasan malu, tingkat pendidikan rendah dan pengetahuan kurang. Tujuan peneliatn untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan WUS tentang manfaat papsmear. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan observasi dan menggunakan pendekatan waktu cross sectional, menggunakan data primer yang diambil dari kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 96 orang. Hasil penelitian diperoleh WUS yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 49(51%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 47 (49%). WUS yang memiliki pengetahuan kurang berdasarkan usia ≤ 35 sebanyak 37 (46,2%) dan usia >35 sebanyak 10 (62,5%). WUS yang memiliki pengetahuan kurang berdasarkan pendidikan, yang berpendidikan rendah sebanyak 37(60,7%) dan berpendidikan tinggi sebanyak 10 (28,6%). WUS yang memiliki pengetahuan kurang berdasarkan pekerjaan, wanita yang tidak bekerja sebanyak 41(56,2%) dan yang bekerja sebanyak 6 (26,1%). WUS yang memiliki pengetahuan kurang berdasarkan sumber informasi, dari non nakes sebanyak 28 (65,1%) dan dari nakes sebanyak 19 (35,9%). Dari hasil uji statistic didapatkan 3 variabel yang ada hubungan yaitu pendidikan, pekerjaan, sumber informasi dan variable yang tidak berhubungan yaitu umur.
EFEKTIFITAS PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN KOMBINASI JUS KACANG HIJAU DAN TELUR AYAM REBUS TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG Catur Erty Suksesty; Hikmah Hikmah; Eka Mardiana Afrilia
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3869

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan seorang anak jauh lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya. Berdasarkan riskesdas tahun 2018 diketahui prevalensi balita dengan tinggi badan sangat pendek  dan pendek sebesar 30,8%. Masalah deficit energy dan protein tertinggi di kabupaten pandeglang dengan prevalensi diatas 70%. Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. Pemberian makanan pelengkap perpaduan jus kacang hijau dan telur ayam rebus merupakan makanan padat energy dan protein yang berasal dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di masyarakat dengan harga yang terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitas program pemberian makanan tambahan kombinasi terhadap perubahan status gizi anak stunting. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan yang mengalami stunting di desa pakulurang kabupaten pandeglang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 24 balita yang diberikan intervensi pemberian makanan kombinasi selama 30 hari. Penelitian ini merupakan penelian kuasi eksperimen dengan rancang one group pre and post test desing yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas kombinasi pemberian makanan tambahan dalam meningkatkan status gizi anak stunting. Rancangan analisis menggunakan uji T   dan uji Chi-Square diperoleh 45,8% balita yang mebnjalani perbaikan gizi setelah diberikan kombinasi makanan tambahan. Terdapat hubungan yang kuat antara intervensi yang dilakukan terhadap perubahan berat badan balita dengan nilai  Namun tidak terdapat perbedaan perubahan tinggi badan balita yang signifikan dengan nilai
HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN STUNTING DI KECAMATAN UBUD GIANYAR Ni Made Dwi Mahayati; Ni Gusti Kompiang Sri Asih; Komang Lindayani; IGaa Novya Dewi
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.4355

Abstract

Anak yang sehat menjadi investasi penting suatu negara sehingga kualitas seorang anak menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guna mendapatkan generasi sehat. Keadaan tersebut harus di dimulai dari diperhatikannya kondisi kesehatan anak terutama gizi anak yang dapat memastikan anak tumbuh secara optimal. Saat ini masalah gizi anak khususnya stunting (stunted dan severe stunted) masih cukup tinggi. Keadaan tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi prenatal yang dapat berdampak pada berat badan lahir anak sebagai momen awal kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita umur 12-59 bulan di dua desa lokus stunting Kecamatan Ubud Gianyar Bali. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil sampel pada Desa Lodtunduh dan Singakerta dengan besar sampel sejumlah 92 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer yaitu data berat badan anak diukur langsung menggunakan timbangan dan data tinggi badan anak diukur langsung menggunakan microtoice. Data tentang berat badan lahir anak diperoleh dari buku KIA. Analisa data menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan angka stunting sebesar 25%. Tidak terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting (p=0,440). .
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI SMAN 14 KABUPATEN TANGERANG Siti Mardhatillah Musa; Aryana Aryana
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3865

Abstract

Masalah kesehatan di Kota Tangerang masih menghadapi kantingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang belum memadai sehingga menyebabkan kurang kemampuan dalam menjangkau tingkat kesehatan tertentu. Masalah kesehatan reproduksi menjadi perhatian bersama, karena dampaknya yang luas mencapai 99,7%.. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan, sikap dan praktik personal hygiene) dengan kejadian kesehatan reproduksi pada remaja di SMAN 14 Kab. Tangerang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang telah di ambil dari hasil kuesioner. Hasil penelitian yang di peroleh siswa yang tidak mengalami Kespro sebanyak 34 siswa (49,3%) dan yang mengalami kespro sebanyak 34 siswa (50,7%). siswa yang pengetahuannya baik tentang kespro sebanyak 26 siswa (37,7%) dan yang pengetahuannya kurang tentang kespro sebanyak 43 siswa (62,3%). siswa  yang sikap baik tentang kespro sebanyak 41siswa (59,4%) dan yang sikap kurang tentang kespro sebanyak 28 siswa (40,6%). siswa yang praktik personal hygiene baik tentangkesprosebanyak 38 siswa (55,1%) dan yang praktik personal hygiene kurang tentang kespro sebanyak 31 siswa (44,9%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan praktik personal hygiene
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR TENTANG PENGGUNAAN KB SUNTIK DI PUSKESMAS KECAMATAN CILEDUG Siti Nur Ulfah; Nisa Sri Jayanti
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3866

Abstract

Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan saat ini masih sangat Memperhatinkan. Dengan jumlah yang sangat besar yaitu sekitar 215 juta jiwa,Pada tahun 2017 menduduki urutan ke-4 dari seluruh dunia kepesatan pendudukIndonesia tersebut merupakan fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan yang lebiah sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan akseptor tentang KB suntik. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan Crossectional  sampel 92 orang ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan dan KB Suntik 1 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui Bahwa pengetahuan seorang Akseptor KB dapat di pengaruhi beberapa faktor, di antaranya adalah umur yang terbanyak adalah usia 20-35 tahun sebanyak 63 Akseptor (65,6%) dan paling sedikit adalah > 35 tahun hanya 33 Akseptor (34,4%) Pendidikan tinggi yaitu sebanyak 39 Akseptor(40,6%) dan yang berpendidikan rendah yaitu 57 Akseptor pekerjaan sebanyak 59 Akseptor (61,5%) dan tidak bekerja hanya 37 Akseptor (38,5%). Setelah dilakukan penghitungan dengan uji chi square didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara akseptor KB suntik dengan umur dan pekerjaan tentang penggunan KB suntik. Sedangkan pada pendidikan ibu terdapat hubungan pengetahuan Akseptor tentang penggunaan KB. Maka dari itu diharapkan lebih meningkat pelayanan KB suntik dan memberikan motivasi, informasi tentang KB suntik, cara kerjany, lama pemakaian, keuntungan, dan efek samping alat tersebut dengan lebih efektif dan tepat sasaran
HUBUNGAN LAMA WAKTU PEMOTONGAN TALI PUSAT DENGAN LAMA WAKTU PUPUT DI BPS L. DAN BPS D. KEC.TELUKNAGA TANGERANG Zuhrotunida Zuhrotunida
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3867

Abstract

Infeksi pada bayi baru lahir merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. WHO melaporkan sekitar 500.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahunnya karena infeksi bakteri.Dimana penyebabnya adalah praktik pemotongan dan cara perawatan tali pusat yang tidak steril. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama waktu pemotongan dengan lama waktu puput.. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan analitik kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Tehnik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan responden bayi yang lahir berjumlah 25 responden. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa bayi yang memiliki lama waktu puput cepat sebanyak 64% sedangkan bayi dengan waktu puput lama sebanyak 36%, dimana waktu tercepat 3 hari dan waktu terlambat 9 hari dengan waktu rata-rata puput 5 hari. Bayi yang dilakukan penundaan pemotongan tali pusat sebanyak 52% dan yang dilakukan pemotongan segera 48%. Dari hasil uji statistic menggunakan chi square test didapatkan hasil p=0,041 (p< α), artinya Ho ditolak. Terdapat hubungan signifikan antara lama waktu pemotongan dengan lama waktu puput. Saran hendaknya dalam melakukan pemotongan tali pusat tidak dilakukan sesegera mungkin, melihat hasil dari penelitian sangat banyak nilai positif yang sangat menguntungkan ibu dan bayi sendiri.
EFEKTIFITAS PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN KOMBINASI JUS KACANG HIJAU DAN TELUR AYAM REBUS TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG Catur Erty Suksesty; Hikmah Hikmah; Eka Mardiana Afrilia
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3704

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan seorang anak jauh lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya. Berdasarkan riskesdas tahun 2018 diketahui prevalensi balita dengan tinggi badan sangat pendek  dan pendek sebesar 30,8%. Masalah deficit energy dan protein tertinggi di kabupaten pandeglang dengan prevalensi diatas 70%. Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. Pemberian makanan pelengkap perpaduan jus kacang hijau dan telur ayam rebus merupakan makanan padat energy dan protein yang berasal dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di masyarakat dengan harga yang terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitas program pemberian makanan tambahan kombinasi terhadap perubahan status gizi anak stunting. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan yang mengalami stunting di desa pakulurang kabupaten pandeglang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 24 balita yang diberikan intervensi pemberian makanan kombinasi selama 30 hari. Penelitian ini merupakan penelian kuasi eksperimen dengan rancang one group pre and post test desing yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas kombinasi pemberian makanan tambahan dalam meningkatkan status gizi anak stunting. Rancangan analisis menggunakan uji T   dan uji Chi-Square diperoleh 45,8% balita yang mebnjalani perbaikan gizi setelah diberikan kombinasi makanan tambahan. Terdapat hubungan yang kuat antara intervensi yang dilakukan terhadap perubahan berat badan balita dengan nilai  Namun tidak terdapat perbedaan perubahan tinggi badan balita yang signifikan dengan nilai
HUBUNGAN LAMA WAKTU PEMOTONGAN TALI PUSAT DENGAN LAMA WAKTU PUPUT DI BPS L. DAN BPS D. KEC.TELUKNAGA TANGERANG Zuhrotunida Zuhrotunida
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3701

Abstract

Infeksi pada bayi baru lahir merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. WHO melaporkan sekitar 500.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahunnya karena infeksi bakteri.Dimana penyebabnya adalah praktik pemotongan dan cara perawatan tali pusat yang tidak steril. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama waktu pemotongan dengan lama waktu puput.. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan analitik kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Tehnik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan responden bayi yang lahir di BPS L dan BPS D pada bulan Maret-April 2014 yang berjumlah 25 responden. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa bayi yang memiliki lama waktu puput cepat sebanyak 64% sedangkan bayi dengan waktu puput lama sebanyak 36%, dimana waktu tercepat 3 hari dan waktu terlambat 9 hari dengan waktu rata-rata puput 5 hari. Bayi yang dilakukan penundaan pemotongan tali pusat sebanyak 52% dan yang dilakukan pemotongan segera 48%. Dari hasil uji statistic menggunakan chi square test didapatkan hasil p=0,041 (p< α), artinya Ho ditolak. Terdapat hubungan signifikan antara lama waktu pemotongan dengan lama waktu puput. Saran hendaknya dalam melakukan pemotongan tali pusat tidak dilakukan sesegera mungkin, melihat hasil dari penelitian sangat banyak nilai positif yang sangat menguntungkan ibu dan bayi sendiri.
ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN BIDAN BPM TERHADAP PENGEMBANGAN LAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER TERINTEGRASI DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Wahidin Wahidin Wahidin; Titin Martini Martini; Atnesia Ajeng Ajeng
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 3, No 2 (2020): IMJ (Indonesian Midwifery Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v3i2.3060

Abstract

Paradigma pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan tengah mengalami pergeseran, perkembangan yang jelas terlihat adalah terjadinya kombinasi pelayanan kebidanan yang sipatnya konvensional dan komplementer, Praktek kebidanan komplementer telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan yang ada saat sekarang ini. Kondisi ini menjadi fenomena tersendiri untuk dilakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut. Tujuan, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan tingkat pengetahuan masyarakat dan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dalam pelaksanaan dan pengembangan layanan kebidanan komplementer terintegrasi di Kabupaten Tangerang. Metode,Penelitian menggunakan metode survey, melalui tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan reduksi data serta analisis hasil. Subyek penelitian masyarakat dan bidan yang melakukan praktik. Sampel diambil melalui teknik purposive sampling. Data kuanti dalam tabel distribusi frekuensi dan data kuali disajikan model interactive. Hasil, Layanan Kebidanan komplementer telah dilakukan oleh 46,7% bidan dengan 42,9% rentang usia antara 26-41 tahun, 31,4% berpendidikan D3 Kebidanan dan 34,3% telah menjalankan praktek layanan komplementer kurang dari 10 tahun. Tingkat pengetahuan bidan rata-rata sebesar 1,72 dan tingkat pengetahuan masyarakat rata-rata 1,47, hasil uji corellasi 0,524 dengan sign 0,000 menunjukan hubungan positip dan signifikan, nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dalam kaitan ini secara nyata ada perbedaan antara tingkat pengetahunan bidan dan masyarakat terhadap pengembangan layanan kebidanan komplementer, layanan kebidanan komplementer dominan di Kabupaten Tangerang adalah pijat, yoga dan hypnotheraphy.

Page 1 of 2 | Total Record : 11